• 29 Maret 2023
  • Admin

Pengertian KPI (Key Performance Indicators)

KPI adalah singkatan dari Key Performance Indicators. KPI adalah indikator penting (kunci) perkembangan menuju hasil yang diinginkan. KPI adalah sesuatu yang memberikan fokus untuk peningkatan strategis dan operasional, menciptakan dasar analitis untuk pengambilan keputusan, dan membantu memusatkan perhatian pada hal yang paling penting.

KPI, singkatan dari key performance indicator atau secara harfiah dapat diartikan sebagai indikator-indikator kunci untuk mengukur performa atau kinerja. Sebagai indikator kunci, tentu saja KPI menjadi ukuran yang paling utama dalam melihat seberapa baik kinerja yang ditunjukkan oleh setiap karyawan di sebuah bisnis atau perusahaan.

Karena yang dapat diukur oleh KPI adalah kinerja seorang karyawan secara individual dan juga pencapaian kerjanya. Umumnya KPI yang digunakan di satu divisi atau departemen, tentunya akan berbeda dengan KPI yang digunakan di divisi atau departemen lain. Namun, ukuran-ukuran tersebut memiliki arah yang sama dan sesuai dengan strategi perusahaan tersebut meskipun jumlah dan jenisnya berbeda-beda di setiap divisi maupun departemen.

Berdasarkan pengertiannya, KPI (Key Performance Indicators) dapat memberikan berbagai macam manfaat bagi jalannya bisnis perusahaan dan juga karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

Manfaat KPI (Key Performance Indicators)

Adapun beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari adanya KPI adalah sebagai berikut.

1. Mengukur Performa

Tidak hanya sebatas mengukur performa karyawan saja, Key Performance Indicator juga berfungsi untuk mengukur seberapa jauh bisnis Anda sudah berkembang. Apakah berkembang ke arah yang positif, atau bahkan sebaliknya. Dari data KPI inilah, Anda akan lebih terbantu dalam mencari solusi terkait keputusan terbaik yang harus diambil

2. Membuat Target Lebih Terukur

KPI dapat menjadi alat yang paling efektif untuk mengukur target agar lebih tepat sasaran. Sebagai contoh, KPI dapat menilai bahwa karyawan tim sales saat ini baru bisa mencapai 30 persen dari target penjualan yang diharapkan yaitu misalnya 35 persen.

Maka berdasarkan data yang ditampilkan oleh KPI, manajer tim sales dapat melakukan evaluasi kepada masing-masing anggota timnya untuk mencari solusi dari pencapaian target tidak sesuai dengan harapan. Setelah itu, hal ini juga akan memungkinkan manajer tersebut untuk merancang strategi baru agar masalah ini tidak terulang kembali di waktu mendatang.

3. Membantu Akuntabilitas Perusahaan

Membuat pengukuran dan evaluasi kinerja karyawan dapat terukur secara angka dan statistik. Sehingga perusahaan dapat memiliki bukti terkait pencapaian dari masing-masing karyawannya yang nantinya akan membantu perusahaan dalam mempromosikan karyawan tersebut ke jabatan yang lebih tinggi.

4. Meningkatkan Semangat Kerja

Mayoritas karyawan yang bekerja di dalam sebuah perusahaan tentunya menginginkan sikap transparansi dari atasan mengenai informasi dan data yang tertulis dalam KPI mereka. Dari transparansi data inilah, motivasi kerja karyawan akan meningkat dan tujuan perusahaan pun dapat tercapai dengan baik.

Artikel Lain : Mengenal Gaya Kepemimpinan Yang Disukai Karyawan

Jenis-Jenis KPI (Key Performance Indicators)

Setiap jenis yang ada tentunya memiliki tujuan yang berbeda sehingga tidak dapat diterapkan di segala situasi. Sebenarnya, apa saja, sih, jenis-jenis yang dimiliki oleh Key Performance Indicators ini? Setidaknya, ada dua jenis KPI yang perlu diketahui karena kedua KPI ini menjadi kategori besar yang membawahi jenis-jenis KPI lainnya. Kedua KPI yang dimaksud tersebut adalah KPI Financial dan juga KPI Non-Financial.

KPI Financial

Sesuai dengan namanya, KPI Finansial banyak berorientasi pada kondisi keuangan suatu perusahaan. Adapun jenis-jenis KPI yang termasuk dalam KPI finansial antara lain adalah:

  1. KPI Laba Bersih
  2. KPI Laba Kotor
  3. KPI Margin Laba Kotor
  4. KPI Margin Laba Bersih
  5. KPI Rasio Lancar

KPI Non-Finansial

KPI Non-Finansial merupakan jenis KPI yang proses pelaksanaannya tidak secara langsung memengaruhi aktivitas finansial suatu perusahaan. Contoh KPI Non-Finansial yang umumnya terdapat pada sebuah perusahaan adalah sebagai berikut:

  1. Rasio Pelanggan Berulang Terhadap Pelanggan Baru
  2. Matriks Kepuasan Pelanggan
  3. Perputaran Tenaga Kerja
  4. Pangsa Pasar

Karena menentukan jenis KPI adalah sesuatu yang sangat penting untuk memastikan adanya pengembangan bisnis yang maksimal, cara termudah untuk melakukannya adalah dengan menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, kemudian menurunkannya menjadi KPI yang dapat dijadikan oleh setiap karyawan yang ada.

Baca Juga : Konsultan SOP – Standar Operasional Prosedur